Lonjakan tegangan listrik adalah fenomena yang sering kali terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada peralatan listrik di rumah maupun di industri. Meski tidak terlihat dengan mata telanjang, efek dari lonjakan ini bisa dirasakan dan sangat merugikan.
Jika tidak dicegah atau ditangani dengan tepat, lonjakan tegangan listrik bisa memicu bahaya serius. Oleh karena itu, kita harus mengidentifikasi apa saja penyebab lonjakan tegangan listrik agar dapat menentukan cara untuk mencegah dan mengatasinya. Simak pembahasan berikut!
Baca Juga: 3 Jenis Change Over Switch (COS), Saklar Transfer Beban dalam Kelistrikan
Pengertian Lonjakan Tegangan Listrik
Lonjakan tegangan listrik, atau dikenal juga dengan sebutan 'power surge', adalah peningkatan tiba-tiba pada tegangan listrik yang melebihi batas normal. Tegangan listrik yang stabil di kelistrikan rumah tangga di Indonesia biasanya berada di sekitar 220-240 volt. Namun, ketika terjadi lonjakan, tegangan ini bisa naik drastis hingga ribuan volt dalam sekejap. Lonjakan seperti ini biasanya berlangsung sangat singkat, kurang dari satu detik, tetapi dampaknya bisa sangat merusak.
Bahaya Lonjakan Tegangan Listrik
Lonjakan tegangan listrik memiliki potensi bahaya yang cukup besar, terutama bagi peralatan elektronik dan kelistrikan di rumah atau tempat kerja, mulai dari kerusakan alat-alat hingga kebakaran.
Perangkat seperti komputer, televisi, dan peralatan rumah tangga lainnya sangat rentan terhadap lonjakan tegangan. Lonjakan yang kuat bisa merusak komponen internal, bahkan menyebabkan perangkat tersebut mati total. Bahkan jika lonjakan tegangan tidak langsung merusak perangkat, paparan berulang terhadap lonjakan ini dapat memperpendek umur operasional peralatan tersebut.
Dalam kasus yang parah, lonjakan tegangan dapat menyebabkan panas berlebih pada kabel dan peralatan, sehingga memicu dampak potensi kebakaran jika terus berlanjut.
Penyebab Lonjakan Tegangan Listrik
1. Menyalakan Perangkat Daya Besar
Menyalakan perangkat yang membutuhkan daya besar, seperti AC, mesin cuci, atau peralatan industri, bisa menyebabkan lonjakan tegangan. Ketika pertama kali dinyalakan, beberapa perangkat membutuhkan aliran listrik yang besar secara tiba-tiba. Hal ini dapat mengganggu stabilitas tegangan di jaringan listrik.
2. Sambaran Petir
Sambaran petir adalah salah satu penyebab paling umum dan berbahaya dari lonjakan tegangan. Ketika petir menyambar jaringan listrik, energi yang sangat besar dapat mengalir ke dalam sistem listrik rumah atau bangunan, mengakibatkan lonjakan tegangan yang bisa merusak peralatan elektronik.
3. Kabel Rusak atau Terbuka
Kabel listrik yang rusak, terbuka, atau longgar dapat menyebabkan lonjakan tegangan. Kerusakan ini dapat terjadi akibat usia kabel, kerusakan fisik, atau pemasangan yang tidak tepat. Kabel yang tidak terisolasi dengan baik bisa menyebabkan arus pendek yang memicu lonjakan tegangan.
4. Gangguan PLN
Gangguan dari penyedia layanan listrik atau PLN juga dapat menyebabkan lonjakan tegangan. Hal ini bisa terjadi saat PLN melakukan pemeliharaan jaringan, pemadaman, atau gangguan teknis lainnya. Ketika aliran listrik kembali normal, lonjakan tegangan bisa berpotensi terjadi, terutama jika ada ketidakseimbangan dalam distribusi daya.
5. Kesalahan Instalasi Listrik
Instalasi listrik yang tidak tepat atau tidak sesuai standar bisa menjadi penyebab lonjakan tegangan. Kesalahan seperti penempatan kabel yang tidak benar, penggunaan komponen yang tidak sesuai dengan kapasitas, atau penyambungan yang longgar dapat menyebabkan arus listrik mengalir tidak stabil, memicu lonjakan tegangan.
6. Tidak Memakai Surge Protection
Surge protection, atau alat pelindung lonjakan tegangan, dirancang untuk melindungi perangkat elektronik dari lonjakan tegangan. Tanpa perlindungan ini, perangkat Anda lebih rentan terhadap kerusakan akibat lonjakan tegangan, terutama saat penyebab lonjakan tidak bisa dihindari.
Powered by Froala Editor
Baca Juga: Pengertian Beban Listrik atau Electrical Load, Apa Saja Jenis-jenisnya?
Cara Mencegah dan Mengatasi Lonjakan Tegangan Listrik
Cara mencegah dan mengatasi lonjakan tegangan listrik yaitu dengan memasang perangkat Surge Protection Device (SPD) yang andal dan mumpuni pada sistem kelistrikan, baik di rumah, kantor, atau industri.
SPD memastikan keamanan instalasi listrik terhadap lonjakan tegangan, terutama yang disebabkan oleh efek sambaran petir. Jenis perangkat yang termasuk ke dalam SPD di antaranya surge arrester dan surge protector. Keduanya memiliki fungsi yang sama, hanya saja kapasitas arus serta ketahanan lonjakan tegangan yang dapat ditanganinya berbeda.
Anda dapat memilih dan memasang perangkat surge protection di dalam bangunan untuk mencegah kerugian akibat adanya lonjakan tegangan. Pemasangan perangkat ini disesuaikan dengan kebutuhan dan sistem kelistrikan yang ada di rumah atau kantor.
Perangkat Surge Protection Device (SPD) atau penahan lonjakan tegangan listrik salah satunya dikeluarkan oleh Socomec, produsen alat elektrikal internasional yang kini sudah merambah pasar Indonesia. Semua perangkatnya sudah memenuhi standar keamanan yang berlaku.
Ada beberapa tipe SPD Socomec yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan, di antaranya sebagai berikut.
Lonjakan tegangan listrik memang bisa terjadi kapan saja dan membawa risiko yang tidak main-main. Namun, dengan memasang perangkat perlindungan surge protection device berkualitas dari Socomec, Anda dapat meminimalkan dampak buruk dari fenomena ini. Lindungi peralatan elektronik dan keselamatan tempat tinggal Anda dengan produk Socomec terbaik yang bisa didapatkan di Mitra Cipta Hardi Elektrindo dan Hokione.id, distributor resmi Socomec di Indonesia yang memberikan produk elektrikal serta layanan pelanggan memuaskan.
Powered by Froala Editor