Cara menggunakan multimeter digital tentunya cukup penting dipahami sebelum Anda menggunakan alat ini untuk mengukur parameter listrik, seperti arus, tegangan, hambatan, dan lainnya. Pengukuran ini dilakukan dengan berbagai tujuan, termasuk untuk mengetahui adanya masalah di dalam sistem kelistrikan.
Multimeter digital mungkin masih awam terdengar di telinga, terutama bagi orang-orang yang tidak pernah bersentuhan dengan kelistrikan. Namun, bagi Anda yang bekerja sebagai teknisi atau pernah membetulkan masalah listrik, tentu keberadaan multimeter digital menjadi salah satu perangkat yang sangat membantu. Bagi Anda yang belum mengetahui cara menggunakan multimeter digital, berikut Mitra Cipta Hardi Elektrindo membagikan informasinya untuk Anda.
Baca Juga: Fungsi Multimeter Digital untuk Apa? Yuk Kenali Manfaat Alat Ukur Listrik Ini!
Multimeter adalah Alat Ukur Listrik
Listrik adalah sistem yang kompleks dan cukup berbahaya apabila diperlakukan dengan tidak hati-hati. Masalah pada kelistrikan harus dideteksi sedini mungkin agar tidak menimbulkan kondisi bahaya lebih lanjut. Oleh karena itu, diperlukan peralatan yang juga kompleks dalam perawatan dan pemeliharaan listrik, salah satunya multimeter.
Multimeter adalah sebuah alat ukur dalam sistem kelistrikan yang dirancang untuk mengetahui besaran arus, tegangan, hambatan, dan lainnya. Hasil pengukuran pada multimeter memberikan informasi yang penting pada teknisi untuk melanjutkan pekerjaan kelistrikan berikutnya, seperti memasang instalasi, memperbaiki masalah pada jaringan listrik, dan lainnya.
Dengan demikian, diketahui bahwa multimeter tidak dipasang secara permanen, tetapi disambungkan sementara ke benda beraliran listrik yang ingin diukur parameternya, baik arus, tegangan, atau hambatan. Setelah pengukuran selesai, alat ini dilepas kembali. Penggunaannya fleksibel dan bergantung pada kebutuhan teknis saat itu.
Perbedaan 2 Jenis Multimeter
Setelah mengetahui pengertian multimeter, saatnya menyelami lebih dalam tentang jenis multimeter dan perbedaannya. Terdapat dua jenis multimeter yang ada saat ini, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Lalu, apa perbedaan keduanya?
Multimeter analog, seperti namanya, merupakan alat ukur listrik dengan teknologi analog yang lebih sederhana. Hasil pengukuran ditampilkan menggunakan jarum yang dapat bergerak sesuai dengan keberadaan parameter listrik di dalam perangkat. Teknisi harus melakukan pembacaan garis jarum dengan cermat agar tidak ada kesalahan pengukuran.
Sebaliknya, multimeter digital dirancang dengan teknologi yang lebih modern. Alat ukur listrik ini menampilkan hasil pengukuran pada layar digital yang tepat langsung berupa angka sehingga lebih mudah dibaca. Selain itu, beberapa model multimeter digital modern saat ini juga sudah dilengkapi banyak fitur tambahan yang semakin mengakomodasi kebutuhan teknisi dalam pekerjaan pengukuran listrik.
Keunggulan Multimeter Digital
Multimeter digital saat ini lebih banyak digunakan dalam pengukuran listrik karena lebih mudah dipakai. Selain karena fungsi dan fiturnya, multimeter digital juga menjadi pilihan karena tingkat akurasinya lebih tinggi serta tahan terhadap guncangan saat pengukuran.
Beberapa keunggulan multimeter digital yang bisa Anda rasakan saat melakukan pengukuran listrik adalah antara lain adalah akurasi tinggi, di mana alat ini menampilkan hasil pengukuran secara langsung dalam bentuk angka sehingga mengurangi risiko kesalahan pembacaan. Layar LCD yang jelas juga mempermudah pengguna untuk membaca hasil, bahkan dalam kondisi pencahayaan minim.
Multimeter digital modern sering dilengkapi dengan berbagai fungsi tambahan, seperti data hold untuk menyimpan hasil pengukuran sementara, pengukuran kapasitansi, frekuensi, dan suhu, hingga fitur True RMS.
Alat ini juga lebih aman digunakan karena memiliki proteksi internal terhadap tegangan berlebih dan peringatan jika terjadi kesalahan pengaturan serta memberikan hasil yang stabil meskipun dalam kondisi getaran atau guncangan, karena tidak menggunakan komponen mekanis seperti jarum pada multimeter analog.
Cara Menggunakan Multimeter Digital
Setelah mengetahui perbedaan antara multimeter analog dan multimeter digital serta keunggulan multimeter digital yang memudahkan pengukuran, ini saatnya mempelajari lebih mendalam tentang cara menggunakan multimeter digital. Secara umum, ada 3 tahapan dalam cara menggunakan multimeter digital.
1. Mengaktifkan Multimeter
Untuk melakukan pengukuran, baik terhadap arus, tegangan, atau hambatan listrik, tentunya cara menggunakan multimeter digital yang pertama kali dilakukan adalah mengaktifkan atau menyalakannya.
Tekan tombol power pada multimeter digital dan pastikan perangkat tersebut dalam keadaan aktif dan siap digunakan. Jika multimeter digital tidak menyala, coba periksa baterai pada perangkat. Jika kosong atau rusak, segera isi dengan baterai baru agar multimeter digital dapat difungsikan.
2. Atur Mode Pengukuran
Setelah multimeter digital menyala dan aktif, langkah selanjutnya adalah mengatur mode pengukuran pada alat. Pilihlah mode yang sesuai dengan kebutuhan Anda, apakah akan mengukur arus, tegangan, hambatan, atau parameter listrik lainnya.
Pemindahan mode pengukuran ini dapat dilakukan pada sakelar yang ada di multimeter digital. Cukup dengan memutar tuas sakelar, Anda dapat melakukan pengukuran yang diinginkan. Bahkan, pada beberapa model multimeter digital yang modern, terdapat fitur fitur auto-ranging yang memungkinkan perangkat memilih skala pengukuran yang tepat secara otomatis, sehingga pengguna tidak perlu repot mengatur skala secara manual.
3. Sambungkan Kabel ke Probe Multimeter
Langkah selanjutnya dalam cara menggunakan multimeter digital adalah dengan menghubungkan perangkat yang akan diukur ke multimeter digital. Hal ini dilakukan dengan menyambungkan kabel ke probe multimeter agar hasil dapat dibaca. Lakukan dengan teliti dan hati-hati untuk menghindari kesalahan pengukuran.
Probe multimeter biasanya terdiri dari 2 terminal, kabel berwarna merah dan hitam. Pada perangkat yang ingin diukur, kabel merah disambungkan ke terminal positif dan kabel hitam dihubungkan ke terminal negatif. Pasangkan kabel dan probe dengan posisi yang tepat. Misalnya pada baterai, lihat tanda positif dan negatif, kemudian tempelkan probe multimeter kabel merah dan hitam dengan sesuai.
4. Mulai Melakukan Pengukuran
Jika perangkat sudah terhubung ke multimeter digital, Anda kini sudah dapat melakukan pengukuran parameter listrik yang diinginkan. Misalnya saja, untuk mengukur tegangan listrik perangkat, Anda bisa memilih mode tegangan pada sakelar multimeter digital, kemudian hubungkan probe merah ke kutub positif dan probe hitam ke kutub negatif. Angka yang muncul di layar digital adalah hasil pengukuran yang berhasil Anda lakukan. Jangan lupa baca dan catat hasilnya.
Selain tegangan, Anda juga bisa melakukan pengukuran untuk parameter lain, seperti mengukur arus, resistansi, hingga dioda. Jangan lupa perhatikan batasan arus maksimal yang bisa diukur oleh multimeter digital jika ada. Pasalnya, mengukur perangkat yang arusnya lebih besar dari kapasitas multimeter digital dapat merusak alat ukur tersebut.
Pahami Cara Menggunakan Multimeter Digital dengan Benar
Memahami cara menggunakan multimeter digital dengan benar adalah langkah penting sebelum melakukan pengukuran parameter listrik. Dengan mengikuti langkah di atas, kini Anda dapat mengoperasikan multimeter digital dengan hasil dan pembacaan yang tepat untuk memulai pekerjaan listrik dengan aman.
Anda bisa melakukan pengukuran parameter listrik dengan mudah menggunakan produk multimeter digital yang andal dari Fluke. Selain memenuhi standar keamanan, multimeter digital Fluke juga telah dipercaya sebagai alat pengujian dengan akurasi tinggi yang memudahkan teknisi dalam melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan listrik. Multimeter digital Fluke yang asli dan bergaransi resmi bisa Anda dapatkan di Mitra Cipta Hardi Elektrindi, distributor perangkat elektrikal dan mekanikal terpercaya dan terbaik di Indonesia.
Powered by Froala Editor
Powered by Froala Editor